Gue adalah mahasiswa yang kesehariannya bergantung sama kereta. Bukan cuma gue doang tapi ratusan bahkan ribuan orang bergantung sama kereta. Orang-orang yang sehari-hari naik kereta commuterline ini biasa menyebut diri mereka dengan sebutan "Roker". Iya roker, tapi bukan yang nyanyi sambil headbang itu bukan. Roker disini adalah "Rombongan Kereta". Gue dan temen-temen sekampus gue yang juga naik kereta untuk pulang-pergi kita namain diri kita sebagai "Roker ACik" alias Rombongan Kereta Anak Cikini. Nah biasanya para roker ini punya jadwal sendiri untuk naik kereta jam berapa. Misalnya gue, tiap hari gue naik kereta dengan jadwal berangkat jam 6.57 dengan nomer 1321. Banyak juga orang orang yang gue tau selalu naik kereta ini, mulai dari si "bapak 6.57", geng "ibu ibu hore", mas mas "hidup segan mati tak mau", sampe mba mba jutek yang tiap hari naik kereta yang sama dan nunggu di pintu yang sama di gerbong 4. Ya seorang roker emang biasanya "setia".
Gue naik kereta jam 6.57 ini mulai dari gue semester 2. Awalnya sama kaya proses PDKT. Gue harus tau dulu kereta itu biasanya dateng jam berapa, masuk di jalur berapa, sampe diberangkatin dari mana. Pertama-tama emang susah, Tapi lama kelamaan gue ngerti apa yang harus gue lakuin biar dapet tempat ternyaman di kereta ini. Lambat laun, gue jadi terbiasa dengan kereta ini bahkan gue mulai kenal orang-orang yang juga selalu naik kereta ini.
Tapi sama kaya sebuah hubungan, kegiatan naik kereta ini juga bukan tanpa masalah. "Masalah" itu bisa berupa ga dapet tempat yang nyaman, atau kereta yang terlalu penuh sesak.
"Masalah itu bisa disebabkan oleh orang lain atau diri kita sendiri"
Orang pacaran pasti pernah ngalamin sebuah pertengkaran-pertengkaran kecil. Bisa disebabkan oleh pasangan atau kita sendiri. Ya sama aja, naik si 1321 ini juga kadang ada masalahnya, bisa jadi karna gue kesiangan dan telat bangun, atau ada kereta yang telat sampe penumpang membludak.
"Tapi semua itu kembali lagi kepada bagaimana kita dalam menyikapi sebuah masalah"
Seorang roker itu harus kuat, kadang egois, dan juga harus berani. Kenapa gue bilang begitu ? Ya balik lagi, supaya dapet tempat "ternyaman". Sama kan kaya orang pacaran ? Jelas lah.
Hampir satu tahun gue ngelewatin tiap hari bareng si 1321 ini. Tapi sekarang gue mulai merasa ga nyaman. Salah satu penyebabnya yaitu masuknya kereta tambahan dengan jadwal jam 6.26. Kereta ini annoying banget menurut gue, karna ga pernah tepat waktu. Karna dia juga gue jadi ga pernah dapet tempat ternyaman di 6.57 tadi. Si 6.57 jadi selalu dateng terlambat, selalu pindah pindah jalur, dan jumlah penumpangnya-pun jadi makin banyak. Awalnya gue masih bisa terima keadaan kaya gitu, dengan harapan 'mungkin' si 1321 ini bakal jadi kereta ternyaman gue kaya dulu. Setelah sebulan, bukannya makin baik 1321 ini malah makin jadi, sebabnya masih sama karna dia terganggu oleh kereta 6.26 . 6.57 udah makin ga nyaman buat gue, bahkan kaki gue sampe pengkor karna kejepit disini. Setelah kejadian itu gue memutuskan buat ga lagi naik si 6.57 ini. Ya mungkin emang udah saatnya gue berpaling ke kereta yang lebih "manusiawi".
"Terkadang kita memang harus melepaskan, agar tidak tersakiti lagi dan lagi"
Kejadian gue naik kereta ini sama persis kaya lagi menjalin sebuah hubungan. Awal PDKT pasti kita nyari tau lebih banyak tentang gebetan kita, dan berusaha buat dapetin tempat ternyaman itu. Waktu udah pacaran, masalah pasti ada tinggal gimana kita nyari solusi yang paling baik. Tapi biasanya masalah paling besar itu terjadi karna adanya si "orang ketiga". Iya dia yang lebih bikin nyaman, lebih dewasa, lebih cantik,dll. Pilihannya cuma ada 2, mau bertahan walaupun sakit, atau memutuskan buat pergi dan nyari tempat nyaman yang baru.
Ya gitu aja sih analogi gue hahaha. Semoga bermanfaat :)
Caesars Casino Resort & Spa Launches in Illinois
BalasHapus“Today” the Caesars brand and “Louisiana 김포 출장마사지 Lottery of the 제주 출장안마 Year” 경기도 출장샵 will 전주 출장마사지 be featured in a variety of 사설토토 categories including:.